Gendruwo dan komodifikasi

Bahwa mungkin ada beberapa makhluk yang memegang aliran ‘gendruwo’ ini memang tidak dapat dipungkiri, seperti halnya kita tidak dapat mengklaim bahwa atheism tidak ada di negara ini. Pasti ada.

Tapi klaim bahwa ‘gendruwo’ akan bangkit kembali sebagai sebuah partai. Wait… wait. La, partai yang berdasar agama saja banyak yang tidak laku, apalagi ini partai yang fahamnya jelas dilarang.

Ideologi ini sudah basi, mati dimana-mana dan tidak laku. Kenapa tidak laku? Baca dulu buku-buku aliran kanan kiri atas bawah depan belakang. Sungguh, banyak-banyaklah membaca supaya tidak mudah dikibulin dan dimanfaatkan. Bisa jadi karena ketidaktahuan kita, kita dikomodifikasi – dijadikan komoditas.

Semoga kita tetap cerdas dan kritis terhadap semua hal, karena itu bagian dari tanggung jawab kita sebagai pendidik.

Kalaupun ada hal yang harus kita khawatirkan, maka khawatirlah terhadap kualitas pendidikan dan sumber daya manusia kita. Apakah sumber daya manusia kita cukup kompetitif bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain di era terbuka ini? Ah sudahlah, kita terlalu sibuk. Sibuk ketakutan dengan ‘gendruwo’

Comments are closed.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑