An arrow

Sometimes, life drags you back with challenges. Focus and keep aiming. You are an arrow. Life pulls you backward so that it can launch you into something great.

Establish your authorial voice

The originality versus convention paradox reflects the differences and tensions between taking in information and putting forward or articulating ideas of your own. When writing you need to find your own individual voice in the midst of other voices, many of which seem more expert and more knowledgeable than your own.

Of course other academic voices do need to be invoked when you write and they do inform and nourish your writing, but they should not drown, smother or sideline the essence of your own contributions. It is perhaps the quest to ‘fill a gap’ in the literature that makes academic writing sometimes feel so daunting, especially in a context where conventional ways of expressing ideas sometimes appear to be rigid and unyielding. How can fresh ideas and new insights be incorporated into a writing style that tends to demand so much conformity?

Murray and Moore

[responsivevoice_button voice=”UK English Male” buttontext=”Play”]

 

Writing #1

Writing is not a single, homogeneous, linear achievement towards which you strive and at which you one day arrive. Rather, it is the manifestation of your professional learning journey and it is (or at least it should be) a continuous process involving reflection, improvement, development, progress and fulfillment of various types and in varying measures. It contains different processes and phases, and it is an activity that can help to grease the wheels of your professional life of all sorts of ways. It is not something that needs to interfere with other goals or be psychologically daunting even (or perhaps especially) when you’re not doing it.

Murray and Moore

[responsivevoice_button buttontext=”Play”]

Indonesia #73

Indonesia adalah rumah. Indonesia adalah udara yang mempersatukan kita. Indonesia adalah kebersamaan yang dibangun dari keberagaman. Indonesia adalah aku, kamu, dan kita semua. Indonesia bukan sekedar wilayah, bukan sekedar negara. Indonesia adalah nafas perjuangan yang dimulai oleh pejuang-pejuang sebelum kita. Indonesia adalah masa depan yang kita berikan kepada anak-anak kita.

Apa makna Indonesia buatmu?

Penjara

Penjara tak tampak itu bernama konstruksi sosial. Kita merasa bebas, namun sebenarnya kita terperangkap dalam pandangan orang lain – standard yang sudah jamak diterima dan dianggap sebagai patron yang harus diikuti. Kita jadi hilang keberanian untuk menjadi diri sendiri, untuk menunjukkan warna diri kita. Jangankan untuk berpikir bebas, memakai baju saja kita harus mengikut standard sosial.

Jadi, apa sebenarnya warnamu? What’s the true you?

Kebahagiaan

Sewaktu kita masih kecil dulu, syarat kebahagiaan kita sangat sederhana, layang-layang dan benang, hujan-hujanan, boneka mainan, sendok garpu plastik… Sampai usia membuat kita menjadi semakin tua, dan kita mengikuti standard bahagia yang ditentukan oleh lingkungan sosial kita. Kita kemudian lupa bahwa kita menentukan bahagia kita sendiri. Kita lupa pada hujan gerimis yang membuat kita berlari kegirangan, pada layang-layang dan padang rumput, pada hal-hal sederhana yang membuat kita tertawa bersama teman-teman sepermainan. Kita berubah, kita menganggap kebahagiaan adalah status sosial, kendaraan, jabatan, kekayaan… Kita terus mencari, terus menerus, sampai kita kehilangan waktu.

Kita harus kembali, kembali pada bahagia yang sederhana. Bukan dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Your happiness should be from yourselves

Keberanian

Keberanian tidak bermula dari hal-hal besar. Keberanian tumbuh membara dari hal-hal kecil yang kita hadapi. Keberanian adalah dampak dari ketegasan kita dalam mengatasi ketakutan.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑