Daya pikir kritis

Jika tugas utama dosen adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, maka salah satu hal yang harus dimiliki dosen adalah daya pikir kritis (critical thinking). Mereka yang mengklaim dirinya sebagai ‘dosen’ tidak boleh ‘take for granted’ terhadap segala hal, tidak boleh menerima dan menelan mentah semua hal tanpa mengkritisi. Salah satu professor pembimbing saya pernah berpesan bahwa pada buku teori pegangan pun, state-of-the-art, kita harus kritis. Tanpa daya pikir kritis, tidak akan ada pengembangan pengetahuan, karena semua stagnan, dimakan mentah sebagai kebenaran/fakta/data absolut. Tugas kita adalah bertanya dan mempertanyakan, kemudian melakukan ‘pencarian’ untuk menemukan jawaban-jawaban temporer. Kenapa temporer? Karena jawaban yang kita temukan juga belum tentu benar. Tidak ada kebenaran mutlak, kecuali Tuhan.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑