Daya pikir kritis Posted on September 29, 2017 By Ardian Setiawan Jika tugas utama dosen adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, maka salah satu hal yang harus dimiliki dosen adalah daya pikir kritis (critical thinking). Mereka yang mengklaim dirinya sebagai ‘dosen’ tidak boleh ‘take for granted’ terhadap segala hal, tidak boleh menerima dan menelan mentah semua hal tanpa mengkritisi. Salah satu professor pembimbing saya pernah berpesan bahwa pada buku teori pegangan pun, state-of-the-art, kita harus kritis. Tanpa daya pikir kritis, tidak akan ada pengembangan pengetahuan, karena semua stagnan, dimakan mentah sebagai kebenaran/fakta/data absolut. Tugas kita adalah bertanya dan mempertanyakan, kemudian melakukan ‘pencarian’ untuk menemukan jawaban-jawaban temporer. Kenapa temporer? Karena jawaban yang kita temukan juga belum tentu benar. Tidak ada kebenaran mutlak, kecuali Tuhan.
Uncategorized Theory and Methodological Borrowing Posted on April 11, 2022April 11, 2022 Menggunakan teori atau metodologi dari bidang lain boleh gak sih? Boleh. Dalam domain penelitian, langkah peneliti untuk ‘meminjam’ teori atau metodologi dari bidang lain disebut sebagai ‘borrowing’ (baca Murray, 1989; Floyd, 2009; Varpio, 205; Fellows & Liu, 2020). ‘Borrowing’ ada dua macam: ‘theory borrowing’ dan ‘methodological borrowing’. Theory borrowing merujuk… Read More
Gendruwo dan komodifikasi Posted on October 27, 2017 Bahwa mungkin ada beberapa makhluk yang memegang aliran ‘gendruwo’ ini memang tidak dapat dipungkiri, seperti halnya kita tidak dapat mengklaim bahwa atheism tidak ada di negara ini. Pasti ada. Tapi klaim bahwa ‘gendruwo’ akan bangkit kembali sebagai sebuah partai. Wait… wait. La, partai yang berdasar agama saja banyak yang tidak… Read More