Memantaskan diri

Pak, doain saya ya, supaya saya dapat pekerjaan yang bagus dan jodoh yang oke.

Wah, doa saya harus lebih khusu’ dan kenceng.

Lo, kenapa begitu pak?

La ya kamu males belajar gitu, sering ndak ngerjain tugas, gimana mau dapet pekerjaan yang bagus? Jodoh yang oke?

Kan itu nanti pak, masih lama, setelah wisuda baru saya mencari.

Nah itu, itu salahnya. Tugas kamu, tugas kita semua itu bukan mencari, tapi berusaha untuk memantaskan diri. Kalau pengen pekerjaan yang bagus, ya kamu harus pantas buat pekerjaan itu. Memantaskan diri dulu, belajar serius supaya ilmu dan ketrampilannya banyak. Kalau sudah pantas, memenuhi syarat, baru kamu bisa mendapat pekerjaan yang bagus. Perusahaan itu ya perusahaan, tidak bisa kamu paksa untuk menerima kamu apa adanya. La kok enak.

Hehe.. begitu ya pak.

La iya. Siapa yang mau menerima calon pekerja yang tidak memenuhi kualifikasi coba? Jangan heran juga kalau pas nembak calon cemewew* kamu ditolak dan diberi jawaban ‘kamu terlalu baik buat aku’. Jangan kira itu artinya kamu bener-bener terlalu baik, bisa jadi artinya kamu ndak memenuhi kualifikasi.

Hahaha… [ngunyah gorengan]

Jadi ya, tugas kita itu bukan mencari, tapi selalu berusaha memantaskan diri. Belajar terus. Mau cari sampai ujung Pantai Gading, kalau kamu belum memenuhi syarat, ya ndak bakalan dapet. Jangan modal ‘terima aku apa adanya’ … wenak ae. Perusahaan aja gak mau, apalagi pasangan. Haha.

[Manggut-manggut]

Mudah-mudahan setelah ini si mahasiswa jadi rajin belajar… aamiiin.

Comments are closed.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑