AI & Epistemologi

Sebenarnya, kekhawatiran saya terkait penggunaan AI dalam riset tidak hanya berdasarkan aspek kritis dan etis. Dalam ruang lingkup yang lebih besar, saya khawatir dengan aspek epistemologis – bagaimana ilmu pengetahuan dihasilkan.

Hakikatnya, ilmu pengetahuan adalah produk manusia. Teknologi adalah ‘sekedar’ alat.
Penggunaan AI secara vulgar akan ‘melukai’ objektivitas, reproduktifitas, transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kepercayaan dalam bidang ilmu (sains).

Isu ini telah dibahas oleh Alvardo (2023) dan Hosseini, Resnik, dan Holmes (2023).

Teknologi AI memang sudah seharusnya dipandang sebagai ‘teknologi epistemik’ karena bisa (dan sudah) mengubah tatanan epistemologi riset.

Refs.

Alvarado, R.: AI as an epistemic technology. Sci. Eng. Ethics 29, 32 (2023)
Hosseini, M., Resnik, D.B., Holmes, K.: The ethics of disclosing the use of artificial intelligence in tools writing scholarly manuscripts. Res. Ethics (2023). https://doi.org/10.1177/17470161231180449

Comments are closed.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑