Penilaian objektif Posted on May 2, 2017 By Ardian Setiawan Penilaian paling objektif atas diri kita berasal dari Tuhan, Allah yang maha adil. Selebihnya, penilaian dari sesama manusia hanyalah konstruksi sosial, pandangan subjektif dari mereka yang menilai kita berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya. The problem is, pengalaman dan pengetahuan manusia sangat terbatas, sehingga sangat tidak mungkin menghasilkan sudut pandang yang adil. Itulah kenapa, meskipun dihadapkan pada pandangan manusia yang bertubi-tubi, kita harus tetap yakin, bahwa penilai yang adil hanyalah Allah. Tidak ada yang lain. Dengan demikian, kita akan menjadi ajeg, tidak mudah goyah karena penilaian manusia. #sruput
Island – Aldous Huxley Posted on October 27, 2024 It’s dark because you are trying too hard. Lightly child, lightly. Learn to do everything lightly. Yes, feel lightly even though you’re feeling deeply. Just lightly let things happen and lightly cope with them. I was so preposterously serious in those days, such a humorless little prig. Lightly, lightly –… Read More
Uncategorized 28 Student-Centered Instructional Strategies Posted on August 16, 2021 The following infographic via Mia MacMeekin provides additional tools (in the form of strategies) that can help create a learning environment that can, depending on the context, more approachable, friendly, or familiar to students in your classroom. Read More
Uncategorized Research Philosophy Posted on April 8, 2022April 8, 2022 Ketika seorang peneliti memilih metode kualitatif, kuantitatif, atau mixed-method, apa yang menjadi dasar pemilihan itu? Pada tataran praktis, jenis metode yang dipilih bisa dikaitkan dengan tujuan penelitian dan jenis data. Ini yang sering dilakukan oleh peneliti, memilih metode berdasarkan tujuan penelitian dan jenis data yang akan dikumpulkan. Langkah ini tidak… Read More