Inteview Posted on April 9, 2022April 9, 2022 By Ardian Setiawan Interview sebagai teknik pengumpulan data itu seperti apa sih? Cuma nanya-nanya aja gitu? Supaya paham, kita harus mengenal jenis-jenis interview sebagai instrumen, dan sekaligus sebagai teknik. Interview bisa dilakukan dengan satu orang atau dua orang. Emang ada interview dengan dua orang? Ada, namanya Dyadic Interview. Memang tidak se-ngehits interview biasa dengan satu orang atau FGD (see Caldwell, 2014). Interview terdiri dari beberapa jenis. Episodic Narrative Focused Critical Incident Episodic Interview adalah teknik wawancara dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti berfokus pada topik penelitian. Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan interpretasi partisipan tentang suatu topik. Narrative Interview adalah teknik wawancara yang mengajak partisipan untuk mengingat ‘their history’ – pengalaman yang mereka lalui, atau ‘others’ history’ – pengalaman yang dilalui pihak atau orang lain. Berbeda dari Episodic Interview, Narrative Interview tidak ditujukan untuk menggali pemahaman dan interpretasi partisipan. Focused Interview merupakan teknik wawancara dengan menggunakan stimulus untuk mendapatkan data, bisa berupa aktivitas atau benda yang kita berikan kepada partisipan agar mereka mau dan mampu menyampaikan sudut pandangnya. Last, Critical Incident adalah teknik interview dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden hanya berkaitan dengan satu kejadian – incident, bukan pengalaman sehari-hari. See (Flick et al., 2017; Flick & Röhnsch, 2014; Prokopiou et al., 2012)
Improve! Posted on October 7, 2018October 7, 2018 Don’t spend too much time fixing things you are not good at. Focus on things you are good at. Improve! Read More
Uncategorized Monsters are real Posted on March 7, 2017August 9, 2018 Monsters are real, and ghosts are real too. They live inside us, and sometimes, they win. – Stephen King Read More
Kalah Posted on April 20, 2020 Sesekali saya biarkan anak-anak kalah, supaya mereka mengerti bahwa terkalahkan itu manusiawi, supaya mereka bisa menerima kenyataan bahwa hidup tidak melulu tentang kemenangan dan keberhasilan. Alasan lain yang lebih penting. Saya biarkan mereka kalah supaya mereka bisa menjadi lebih peka hati dan penuh kasih, bisa berempati, bisa merasakan apa yang… Read More