No, beda. Gap adalah celah kosong yang ditinggalkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Celah kosong ini beragam dan bisa muncul pada tingkatan yang berbeda (baca post saya sebelumnya). Novelty adalah temuan dan kesimpulan dari penelitian kita yang mengisi celah kosong tersebut.
Bayangkan ini. Anda masuk ke sebuah gudang (area penelitian), dan menemukan banyak kotak kardus. Kotak kardus itu ada yang terisi penuh, ada yang setengah kosong, bahkan ada yang nyaris kosong. Seberapa besar kekosongan di dalam kotak kardus itu, that’s the gap! Jadi, gap adalah kekosongan yang ditinggalkan orang lain (peneliti lain) yang sebelumnya mengisi kotak-kotak itu. Tugas kita adalah, menemukan kotak-kotak yang belum penuh, menemukan celah kekosongan. Semakin besar ukuran kekosongan, maka semakin ‘signifikan’ upaya kita untuk mengisi celah itu. Novelty adalah apa yang kita tuang atau isikan ke dalam kotak-kotak tadi supaya kotaknya menjadi penuh. Semakin banyak yang kita tuang atau isikan, maka semakin besar pula kontribusi kita terhadap gudang itu (area penelitian).
Jadi, empat hal ini saling terkait satu sama lain: gap, significance, novelty, dan contribution.
Gap itu celah atau kekosongan. Significance merujuk pada ukuran celah atau kekosongan itu. Semakin besar celahnya, maka penelitian yang bertujuan mengisi celah itu menjadi semakin penting. Novelty adalah hasil penelitian dan kesimpulan yang mengusi celah atau kekosongan. Last, contribution merujuk pada penjelasan tentang bagaimana novelty mengisi celah atau kekosongan tadi. Apa saja yang mengisi celahnya? Itu kontribusi. Semakin besar atau banyak, maka semakin besar atau banyak juga kontribusi kita.
Gitu ya. Gap, significance, novelty, dan contribution