Student well-being

Selain pertanyaan ‘how’s the progress?’ dan ‘what chapter are you working on?’ – pertanyaan lain yang sering diajukan pembimbing riset doktoral saya adalah ‘are you ok?’ – ‘are you feeling ok?’.

Yes, student well-being adalah salah satu aspek penting dari studi. Studi (dan hampir semua layanan kampus) sangat berorientasi pada mahasiswa. Dalam proses studi, pembimbing bertanggung jawab akan dua hal, penyelesaian riset dan student well-being.

Saya akan fokus ke student well-being. Apa dampaknya terhadap mahasiswa? Saya merasa nyaman dan menikmati masa studi (malah kalau boleh studi lagi, saya mau 😁 #ngarep). Saya merasa mendapatkan banyak hal, bukan sekedar ilmu, tetapi pengalaman hidup. Living experience, seperti yang dijanjikan di iklan-iklan kampus luar negeri. Hah? Apalagi itu living experience?

Awalnya saya kita ini cuma jargon marketing, ternyata bukan. Sebagai mahasiswa riset, saya menghabiskan banyak waktu di kampus. Eh malah lebih sering di kampus, numpang kenyamanan 😁… Bisa dibilang, saya hidup di kampus. Living experience beneran. Saya kira ini juga berlaku di kampus-kampus dalam negeri. Buat mahasiswa, kuliah bukan sekedar proses untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan. Lebih dari itu, kuliah adalah pengalaman hidup, yang menentukan pilihan hidup selanjutnya, mau kuliah lagi atau kapok ga mau lagi kuliah 😁 #trauma

Kembali ke ‘are you feeling ok?’ – saya sering mendengar cerita sebaliknya dari teman-teman yang menempuh kuliah S2 dan S3 di dalam negeri. Pada umumnya cerita horor, tentang bagaimana pembimbing yang galak, antara ada dan tiada, sampai ndak direken dan dianggap hantu. Mudah-mudahan tidak demikian.

Dua hal penting, student well-being dan kuliah sebagai living experience

Comments are closed.

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑